PARAGRAF DEDUKTIF
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat
utamanya terletak di awal paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas
sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul
dengan penjelasan umum. Istilah deduktif berarti bersifat
deduksi. Kata deduksi yang berasal dari bahasa Latin: deducere,
deduxi, deductum berarti ‘menuntun ke bawah;
menurunkan’; deductio berarti ‘penuntunan; pengantaran’.
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang
bersifat umum, kemudian diturunkan atau dikembangkan dengan
menggunakan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. Pernyataan yang
bersifat khusus itu bisa
berupa penjelasan, rincian, contoh-contoh,
atau bukti-buktinya. Karena paragraf itu dikembangkan dari pernyataan umum
dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan khusus, dapatlah dikatakan bahwa
penalaran paragraf deduktif itu berjalan dari umum ke khusus.
Contoh :
1. 1. Emas merupakan produk investasi yang diyakini
dapat menangkal inflasi. Sejarah membuktikan bahwa emas hampir selalu akan
diborong orang apabila terjadi kepanikan yang dapat membahayakan ekonomi negara
(inflasi tinggi, krisis keuangan, ataupun perang). Seperti pada saat terjadi
perang teluk, harga emas dunia, batangan logam mulia langsung terdongkrak
seiring kenaikan harga minyak mentah dunia.
2. 2. Bandung adalah tempat
Soekarno muda membuat sejarahnya. Semula, ia hanya berniat kuliah di Bandoeng
Technishhe Hoogeschool (yang sekarang Institut Teknologi Bandung) mengambil
jurusan arsitektur. Tapi pergulatan batin dan pertemuannya dengan para tokoh di
kota itu membuat Soekarno, setelah lulus pada 1926, berbelok ke jalur politik.
Ia pun mendirikan Algemeene Stidie Club yang menjadi cikal bakal Partai
Nasionalis Indonesia.
3.
PARAGRAF INDUKTIF
Paragraf induktif adalah adalah paragraf yang dimulai dengan
menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan
umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Ciri-ciri Paragraf Induktif
antara lain :
- Terlebih dahulu
menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik
kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di
akhir paragraf
Jenis Paragraf Induktif
:
·
Generalisasi
·
Analogi
·
Klasifikasi
·
Perbandingan
·
Sebab akibat
Istilah induktif berarti bersifat induksi.
Kata induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere, duxi,
ductum berarti ‘membawa ke; mengantarkan’; inducere, induxi,
inductum berarti ‘membawa ke; memasukkan ke dalam’. Lebih lanjut
istilah induksi dijelaskan sebagai metode pemikiran yang bertolak
dari hal khusus untuk menentukan hukum atau simpulan.
Karena pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan umum
itu berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa
paragraf induktif itu dikembangkan dari contoh ke hukum atau simpulan.
Contoh :
1. 1.Di belahan dunia manapun, perbankan merupakan
industri yang diatur paling ketat dan penuh resiko, baik dalam hal tingkat
permodalan, kepengurusan, atau ketentuan operasionalnya. Selain risiko kredit,
perbankan juga memiliki beberapa risiko seperti risiko operasional, risiko
pasar, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko kepatuhan, dan
risiko strategik. Oleh karena itu, perbankan adalah salah satu bisnis yang
berisiko.
2. 2.Penampilannya unik, dalam 1 daun ada dua warna atau lebih.
Kelangkaannya membuat ia diburu para kolektor. Harganya menyamai karya seni,
meroket ratusan kali lipat. Hanya satu yang diinginkan para kolektor, yaitu
keeksklusifannya. Bayangkan saja, peluang satu berbanding satu juta kelahiran.
Itulah taman variegate.
PARAGRAF CAMPURAN
Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan kalimat utama dan diakhiri pula dengan kalimat utama. Kalimat
utama yang terletak diakhir paragraf merupakan penegasan dari kalimat di awal
paragraf.
Contoh
1. Semua makhluk hidup memerlukan makanan dan
minuman untuk melangsungkan hidupnya. Setiap jenis binatang bertahan hidup
dengan cara berburu makanan yang tersedia di alam. Demikian pula dengan
tumbuhan dan manusia yang memerlukan makanan dan minuman untuk pertumbuhannya.
Jadi, binatang, tumbuhan, dan manusia memerlukan makanan dan minuman untuk
melangsungkan hidupnya.